Minggu, 27 November 2011

HUBUNGAN INPUT DENGAN INPUT


Dalam teori ekonomi input : PENJUAL INPUT ADALAH KONSUMEN.Sumbu horizontal teori input adalah jumlah input variabel (Qx).
Bila persaingan sempurna (pps) :
1)      MRPx = ΔTR /Δx (turunan I)
2)      MRa  = ΔTR / Δa  = Pa
3)      MPx  = ΔTP /Δx  =  ΔQa /Δx
4)      Px = ARCx = MRCx

Satu input variable :
MRPx  = MPx *MRa = MPx *Pa
MRPx : marginal revenue produksi input X
MPx : marjinal produksi input x
MRa : marjinal revenue output a
Pa : harga output a per unit
MRCx : marjinal resource cost X

Keseimbangan input :
Qa  =  f(x)
Qa : jumlah output a
x : input variabel
v      Δ π   =  0
Δ x
v      Px  =  Pa  MPx
v      MRPx  =  MRCx  (maks profit)

 

Dua input variabel/lebih : ada efek output, efek substitusi, efek MRC dll. Dengan prinsip = pps.


Bila output persaingan tidak sempurna (non-pps), input pps
Persaingan tidak sempurna = monopoli, duopoli, monopolistis, monopsonistis dsb.
Satu input variabel : bentuk kurva MRP miring dari kiri atas ke kanan bawah. Untuk pasar non-pps lebih tegak daripada MRP pps. Lebih inelastis. Untuk menentukan tingkat penggunaan input variabel X optimal, perlu diperhatikan juga bentuk kurva penawaran input X yang ada di pasar. Berarti kurva S input = MRCx. Dan kurva MRPx = kurva permintaan input x.
Dua input variabel/lebih : ada efek output, efek substitusi, efek MRC dll. Dengan prinsip = pps.
Pasar persaingan monopsonistis : pasar input dengan banyak pembeli/produsen, meskipun antara pembeli tidak heterogen dan ada saling ketergantungan (satu industri).
Tingkat harga input keseimbangan didapat dengan menarik garis vertikal dari titik E (keseimbangan) sampai berpotong dengan kurva ARCx yaitu supply. Syarat memaksimumkan profit :
MRPx1   =  MRPx2  =  MPRxn
MRCx1       MRCx2     MRCxn

Dua input variabel : Input dikombinasi agar biaya minimum. Dalam pps :

MPx1 = MPx2 = MPxn
  Px1       Px2        Pxn
Dalam non-pps :
MPx1..   = MPx2… = MPxn…
MRCx1     MRCx2     MRCxn
Bila :    MPx1..   >   MPx2..
            MRCx1       MRCx2
dapat melakukan substitusi x1 untuk x2 dengan menambah input x1 sehingga memperbesar output dengan biaya sama, atau menekan biaya untuk menghasilkan jumlah output sama. Syarat untuk maksimum profit :
MRPx1 =MRPx2 = MPRxn  =  1
MRCx1   MRCx2    MRCxn
Fungsi produksi dengan dua input dapat ditunjukkan melalui grafik dua dimensi. Untuk penyederhanaan dapat diasumsikan bahwa salah satu input adalah konstan dalam jangka pendek. Dengan menganggap salah satu input menjadi konstan dalam jangka pendek, maka dapat dijelaskan hubungan input ouput secara lebih luas. Apabila input modal (K) dianggap konstan dalam jangka pendek maka fungsi produksinya menjadi :
Q = f (L). ……………………
Dari fungsi produksi di atas, dapat diturunkan Average Physical Of Labor (APL) dan Marginal Phsycal Product Of Labour (MPL). APL didefinisikan sebagai total produk (TP) dibagi tenaga unit kerja yang digunakan, sedang MPL ditentukan ole perubahan total produk (TP) perunit perubahan jumlah tenaga kerja yang digunakan. sifat permintaan input merupakan turunan (derived), permintaan terhadap input bergantung pada sifat hubungan antara teknologi dengan faktor produksi yang digunakan. Jika sifat hubungannya komplementer, penggunaan teknologi akan menambah permintaan terhadap faktor produksi karena adanya peningkatan produktivitas.
Adapun jika sifat hubungannya substitusi, penggunaan teknologi akan menurunkan permintaan terhadap faktor produksi. Apa yang telah dibahas sebelumnya, merupakan gambaran dari permintaan input. Sekarang secara ringkas akan diuraikan penawaran faktor produksi. Pada umumnya perekonomian pasar, faktor produksi dimiliki secara pribadi. Seseorang memiliki tenaga kerjanya dalam arti ia dapat mengontrol dirinya sendiri dalam bekerja.
Adapun faktor produksi modal dan tanah dapat dimiliki oleh rumah tangga maupun perusahaan. Penawaran terhadap tanah sangatlah berbeda dengan tenaga kerja. Tanah jumlahnya terbatas dan memiliki kualitas yang berbeda dan tidak dapat diubah secara berarti. Oleh karena itu, bentuk kurva penawaran tanah adalah tegak lurus sejajar dengan sumbu harga. Hal ini disebabkan penawaran tanah dianggap tidak dipengaruhi oleh harga. Adapun dalam penawaran tenaga kerja merupakan total jumlah keinginan bekerja yang diukur dengan jam kerja yang dilakukan pekerja di pasar tenaga kerja. Jika digambar kan dengan kurva, perbandingan penawaran tanah dan tenaga kerja dapat dilihat pada Kurva 3.12 berikut.


Berdasarkan Kurva 3.12 (a), jika tanah semakin langka (karena banyak tanah-tanah pertanian yang dibuat perumahan) harganya akan naik, sehingga kurva permintaan akan bergeser ke kanan (dari D1 menjadi D2). Adapun dalam penawaran pasar tenaga kerja, (Kurva 3.12 (b)) kurvanya melengkung membalik (backward bending labor supply curve). Hal ini disebabkan, pada awalnya peningkatan upah akan menambah jumlah waktu yang dialokasikan untuk bekerja, dikarenakan biaya kesempatan dari tidak bekerja (leasure time) semakin mahal yang berakibat meningkatnya penawaran tenaga kerja.
Namun, sampai tingkat upah tertentu (W*), seseorang merasakan waktu nilai hidupnya telah menurun disebabkan seluruh waktunya telah digunakan untuk bekerja. Pada akhirnya, ia merasa biaya kesempatan dari bekerja menjadi mahal dan ia pun memutuskan untuk mengurangi jam kerjanya.
Harga keseimbangan pasar input akan tercapai jika kuantitas yang ditawarkan sama dengan kuantitas yang diminta. Pada harga tersebut, jumlah yang ditawarkan oleh pemilik faktor produksi akan sama dengan jumlah yang diminta oleh pembeli (perusahaan). Jika digambarkan dengan kurva hal tersebut dapat dilihat seperti berikut.
Berdasarkan Kurva 3.13, keseimbangan pasar input terjadi pada saat kuantitas input yang ditawarkan rumah tangga sama dengan kuantitas yang diminta perusahaan atau produsen, seperti ditunjukkan oleh titik equilibrium (E) titik keseimbangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar